Setelah melewati perbatasan darat
antara Norwegia dengan Swedia, saya merasakan hal yang berbeda di negara ini,
pepohonan di kiri-kanan jalan terlihat lebih tidak terurus, dan terkesan kotor………
benar saja, setelah sampai di Stockholm, saya menemukan bahwa kota ini tidak
sebersih dan serapih kota-kota di Norwegia, dan terdapat cukup banyak
gelandangan yang tidur di emper-emper toko, mungkin karena pemerintah Swedia
tidak sekaya negara tetangganya.
City Hall – Noble Prizes
Hari pertama kami di Stockholm
diawali denbgan berkunjung ke City Hall yang menjadi tempat pemberian Nobel
Prizes setiap tahunnya. Interior
berlapis emas di City Hall ini sangat indah.
Vasa Museum
Adalah sebuah museum yang
mengawetkan sebuah kapal perang abad ke 17 yang tenggelam pada saat kapal
tersebut di luncurkan. Kapal tersebut karam sekitar 1 kilometer dari pantai
karena design kapal yang buruk dan tidak mampu menahan beban 64 meriam di
samping kiri dan kanannya, dan baru pada abad ke 19 kapal tersebut berhasil di
angkat dari laut untuk kemudian di jaga kelestariannya.
Design eksterior Vasa Museum ini
sangat unik, seperti yang dapat anda lihat, tiang-tiang kapal menembus bagian
atap musium, dan pintu masuk musium ini terdiri dari 3 daun pintu dengan tujuan
untuk mengurangi perubahan suhu di dalam ruangan. Bagian dalam musium pun hanya
diberi penerangan remang-remang untuk menghindari jamur dan kerusakan lebih
lanjut.
Kapal perang yang dibuat untuk
raja Swedia ini terlihat sangat megah dan indah. Terlihat pahatan-pahatan berkualitas
tinggi pada bagian depan dan belakang kapal.
Vasterlanggatan
Vasterlanggatan adalah salah satu
pusat belanja di Swedia, ratusan toko-toko kecil di sepanjang jalan ini menjual
beraneka ragam barang. Saya membeli sebuah kristal pajangan hand made buatan Mat
Jonasson, dan beberapa aksesoris bermagnet untuk di taruh di depan kulkas.
terlang