Inilah pertama kalinya saya mengunjungi negara yang bernuansa Timur Tengah, jadi saya cukup penasaran untuk berlibur di Istanbul, kami menyiapkan 5 hari untuk berkeliling Istanbul dan Cannakale untuk mengunjungi kota Troy.
Day 1 – Istanbul
Pesawat kami landing di Ataturk Airport
yang penuh sesak dan tidak teratur itu sekitar jam 22.00 malam. Saya merasa cukup kaget dengan
kesemrawutan di aiport ini. Calo-calo hotel dan calo-calo taxi bertebaran di mana-mana, dan booth informasi airport ini dipenuhi para wisatawan manca negara yang bingung dengan petunjuk di dalam airport yang sangat minim.
Saya memutuskan untuk menggunakan taxi resmi di terminal kedatangan dan akhirnya berhasil sampai di hotel, walau pada akhirnya sang supir taxi meminta uang extra di tengah-tengah perjalanan, dengan alasan barang bawaan kami yang cukup banyak.
Day 2 – Sultanahmet
Setelah makan pagi di hotel, kami
berjalan kaki sekitar 5 menit menuju stasiun MRT (kereta api bawah tanah) di Taksim
Square untuk menuju ke Kota Tua Istanbul (Sultanahmet). Didalam stasiun, saya
membeli Istanbul Kart seharga 10 Lira untuk pembayaran transportasi kami
nantinya selama di Istanbul.
Sekali lagi saya tidak menyangka dengan kesemrawutan negara Turki yang menjadi perbatasan antara negara Eropa dan Arab ini tidak tersisa budaya Eropanya sama sekali. Para lelaki Arab menatap wanita seperti mau menelanjangi mereka, pengemis dan pencopet dimana-mana, supir-supir taxi berusaha menipu pelanggan dengan meminta bayaran tambahan, bahkan di tempat-tempat wisata dipenuhi dengan calo-calo tour guide "bersertifikat" yang mematok jasanya setinggi langit dengan mata uang Euro.
Berhati-hatilah !!! Jangan sampai anda lengah, dan jangan mudah percaya dengan orang yang tidak anda kenal. Jika dalam rombongan ada ada peserta wanita atau anak-anak, biarkan mereka jalan di depan supaya anda bisa mengawasi, setelah berjalan beberapa saat, anda akan menyadari bahwa banyak gelagat manusia di sekitar anda yang tadinya hendak berbuat sesuatu kepada peserta didepan anda, mengurungkan niatnya setelah melihat anda.
Berhati-hatilah !!! Jangan sampai anda lengah, dan jangan mudah percaya dengan orang yang tidak anda kenal. Jika dalam rombongan ada ada peserta wanita atau anak-anak, biarkan mereka jalan di depan supaya anda bisa mengawasi, setelah berjalan beberapa saat, anda akan menyadari bahwa banyak gelagat manusia di sekitar anda yang tadinya hendak berbuat sesuatu kepada peserta didepan anda, mengurungkan niatnya setelah melihat anda.
Hagia Sophia
Hagia Sophia adalah sebuah
bangunan berkubah yang dibangun pada tahun 537 sebagai gereja orthodox.
Bangunan ini kemudian sempat dirubah menjadi mesjid saat Turki dijajah oleh Otoman,
dan kemudian kembali menjadi gereja setelah kekuasaan Ottoman lengser.
Hiasan interior di bangunan ini
sangat menakjubkan, ada beberapa mozaik berlapis emas bergambarkan Tuhan Yesus
dan Bunda Maria dengan kondisi yang sudah sangat memprihatinkan, dan juga
terdapat dua buah kaligrafi arab besar saat
bangunan tersebut dirubah fungsi menjadi mesjid.
Blue Mosque
Mesjid ini dihiasi keramik bermotif bunga tulip berwarna biru yang melambangkan negara Turki pada bagian dalamnya. Mesjid ini masih digunakan
untuk beribadah setiap harinya, sehingga hanya bisa dimasuki turis pada jam-jam
tertentu saja.
Kebab
Daging panggang ini adalah makanan sehari-hari warga Turki. Varian dari kebab ini cukup beragam, mulai dari daging cincang, daging dengan potongan sedang, daging lembaran dan daging cincang goreng yang diadon dengan tepung. Kebab biasa disajikan dengan roti atau nasi.
Untungnya saya membawa saus sambal dan sambal terasi sachetan cukup banyak, karena rasa dari kebab ini sangat miskin, dan cenderung monoton dari satu restoran dengan restoran lainnya.
Untungnya saya membawa saus sambal dan sambal terasi sachetan cukup banyak, karena rasa dari kebab ini sangat miskin, dan cenderung monoton dari satu restoran dengan restoran lainnya.
Hippodrome Constantinopel
Terletak persis disebelah Blue
Mosque, dulunya disini terdapat bangunan pacuan kuda dengan kapasitas 100.000
penonton, akan tetapi sekarang hanya tersisa dua buah obelisk dan sebuah tiang
perunggu berkepala dua ular, dan sayangnya kepala ularnya sudah dipindahkan ke
musium.
Basilica Cistern
Terletak sekitar 20 meter dari
Hagia Sophia. Basilica Cistern adalah sebuah bangunan bawah tanah yang
dibangun oleh Romawi pada tahun 500an untuk menampung air dibawah tanah. Keindahan
goa bawah tanah ini terlihat samar-samar oleh lampu sorot yang di letakkan pada
tiap-tiap tiang penyangga yang jumlahnya sekitar 300 tiang.
Anehmya, setelah saya perhatikan,
ada dari beberapa tiang-tiang penyangga yang mempunyai motif berbeda, bahkan
pada 2 tiang di paling belakang terdapat 2 kepala Medusa sebagai bantalan
tiang. Tidak ada yang tahu pasti mengapa ada kepala Medusa disana,secara
pribadi, saya yakin bahwa bantalan tiang berkepala Medusa itu pasti dibuat
untuk menolak bala…..hiyyyyy…….seremmmm…….
Day 3 – Kota Troy
Hari ini saya menggunakan tur
lokal untuk berkunjung ke kota Troy, perjalanan dimulai jam 6 pagi dari hotel
dengan menggunakan mini van, disambung dengan melintasi feri setelah makan
siang, dan kemudian dengan mini van lagi selama setengah jam dengan total
perjalanan pulang pergi sekitar 17 jam……duh capeknyaaaaa……..
Tur leader kami sangat menguasai pengetahuan
akan kota Troy ini, dia menerangkan banyak hal mengenai demografi, populasi, fungsi gedung, dan alasan
utama terjadinya perang yang melahirkan legenda patung kuda Troy. Saya agak
kecewa dengan wisata ke kota Troy ini, karena ternyata baru 20% saja dari
reruntuhan bangunan berhasil digali, sehingga kota Troy nampak sangat kecil,
dan tidak semegah seperti yang ada di benak saya. Tentu saja semua hal tersebut terobati dengan berfoto di replika kuda Troy yang legendaris itu, hehehe……
Ini adalah salah video saya yang meliput tembok di Kota Troy
Day 4 – Shopping
Setelah puas menikmati
peninggalan-peninggalan bersejarah di Istanbul beberapa hari sebelumnya, di hari ke 4 ini,
kami menyatukan hati, menyatukan semangat dan menyatukan dompet untuk
bershopping ria, hehehe……..
Grand Bazaar
Grand Bazaar adalah sebuah
bangunan tua yang sangat luas yang menjual barang-barang cendera mata khas
Turki seperti, perhiasan, keramik, lampu, baju, sepatu, syal dan pernak-pernik
lainnya. Terdapat 3.000 kios kecil di Grand Bazaar ini, dengan mayoritas penjual para
lelaki yang lebih banyak nongkrong di depan toko mereka untuk menghampiri para
turis.
Kualitas barang yang dijual
disini sangat beragam, mulai dari kualitas rendah sampai kualitas tinggi, akan
tetapi saran saya adalah jangan membeli barang-barang mahal disini.
Pedagang-pedagang Arab disini sangat agresif dalam menjual, dan banyak dari mereka
yang bisa berbahasa asing, dan bahkan ada juga yang bisa berbahasa Indonesia.
Jangan malu untuk menawar disini, karena harga pembukaan mereka sudah pasti
sangat tinggi, umumnya anda bisa menawar sampai dengan 50% dari harga yang
mereka buka, jadi sebenarnya cukup membuang waktu dan melelahkan untuk
berbelanja di Grand Bazaar ini.
Dolmabahce Palace
Tiket masuk ke Dolmabahce Palace
adalah tujuan wisata termahal selama perjalanan saya di Turki ini: 40 Lira per
orang. Disini kami dipandu untuk menikmati keindahan istana kekaisaran raja
Turki yang langit-langitnya dilapis emas, Dolmabahce Palace terletak di tepi
laut Bosphorus yang indah. Anda tidak diperbolehkan untuk memfoto selama di
dalam istana.
Nisantasi
Baklava
Nah ini dia salah satu oleh-oleh
khas Turki: BAKLAVA yang terkenal itu. Teksturnya mirip dengan croissant dengan
isi kacang dan gula, hanya rasanya agak terlalu manis. Baklava ini sangat cocok
dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan sampai dengan 3 minggu. Harga baklava
dientukan dengan timbangnya.
Cay (teh dalam bahasa Turki) sangat pas untuk dinikmati bersama dengan jajanan Turki lainnya. Cay biasanya dibuat sangat kental, 1 gelas kecil teh ini di Indonesia bisa menjadi 8 gelas.
Turkish Delight
Turkish Delight adalah varian
puluhan jenis dodol dengan berbagai macam rasa seperti: dodol kacang tanah, pistachio, coklat, mint, bahkan ada yg rasa bunga mawar (rasanya seperti
makan dodol pake parfum). Dan juga puluhan jenis bubur sumsum yang dijual dalam
mangkuk kaca. Seperti halnya Baklava, harga dodol Turkish delight ini
ditentukan dengan beratnya.
Kahve Dunyasi
Kahve Dunyasi ini adalah
satu-satunya local coffee shop yang paling sukses di Turki, terbukti dengan
banyaknya cabang yang dibuka seantero Istanbul. Selain menjual kopi, Kahve
Dunyasi juga menjual sandwich, kue tradisional, dan coklat, walau menurut saya rasanya kurang enak.
Day 5 – Back to Jakarta
Marmara Forum Shopping Centre
Adalah sebuah shopping mall
terbaik yang ada di Istanbul. Apparel dengan merk ternama dan merk lokal ada
disini. Sayangnya selain toko-toko dan tempat makan, tidak ada tempat menarik
lainnya di mall ini, jadi bagi saya yang sudah bershopping ria kemarin, mall
ini kelihatan sedikit hambar, dan akhirnya kami memutuskan untuk bersantai sejenak dengan nonton di bioskop sambil menunggu flight kami yang dijadwalkan tengah malam.
Cinemaximum
Kami memilih film dengan judul
“Kaset Isi” yang dibintangi Cameron Diaz, baru saya tau kalo semua judul film
di Turki menggunakan bahasa lokal. Jadi kita cuma bisa menerka-nerka apa gerangan judul asli filmnya dari posternya.....hehehehe. Setelah film dimulai, muncullah judul film berbahasa Inggris: “Sex Tape”...
Dan yang paling tidak disangka-sangka, di tengah-tengah film, tiba-tiba lampu menyala dan layar bioskop jadi hitam. Bah, ternyata ada jeda 15 menit untuk toilet break……wkwkwkwk…….mirip bioskop indo jaman dulu.
Ataturk Airport
Kembali ke airport Ataturk yang super lamban dan semrawut untuk pulang ke Jakarta. Petugas imigrasi Turki kerjanya sangaaaaaaaat pelan, begitu juga dengan pengurusan tax refund yang hanya ditangani oleh 1
petugas. Seperti tidak rela mengembalikan uang, petugas meminta lihat SEMUA
barang yang tercantum pada formulir tax refund tersebut, ditambah lagi
banyaknya orang-orang Arab yang tidak malu-malu berusaha menyerobot antrian
dengan berpura-pura nanya hal-hal yang tidak penting kepada
petugas, dan akhirnya berusaha menyelak anda…….. sabarrrrr…….
Saran saya adalah untuk pergi
beberapa jam lebih pagi jika anda hendak mengajukan tax refund di Ataturk
airport ini, dan jangan segan-segan untuk membentak manusia-manusia yang mencoba
menyerobot. Di negara ini tradisi ngoceh-ngoceh dianggep biasa kok.